"Game hanya daya tarik buat anak-anak untuk mengikuti kegiatan semacam ini. Berikutnya kami mengarahkan kalau mereka juga bisa bikin cerita, skenario, animasi, musik, dan lainnya. Ada banyak sekali aplikasi yang bisa dihasilkan dengan pemrograman," jelas Fajar Baskoro, founder lembaga pendidikan non formal indie-school, startup yang bergerak di ranah edukasi.
Dalam acara Pemrograman Game Kungfu Panda anak-anak diperkenalkan kepada ilmu komputer lewat tutorial pemrograman yang simple, singkat, dan langsung bisa dilihat hasilnya. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mewadahi minat anak-anak terhadap pemanfaatan teknologi. Menempatkan mereka sebagai Creator, bukan hanya User Consumer atau Pemakai teknologi.
Menggunakan Tools Yang Simpel
Lewat kegiatan Workshop Pemrograman Game Kungfu Panda ini diperkenalkan tool yang diharapkan dapat membuat orang tua bangga dan anak percaya diri, karena anak anak tidak hanya menjadi connsumer saja, tetapi juga sebagai Creator atau Producer.
Penggunaan tools Scratch yang dikembangkan oleh Massachussetts Institute of Technology, anak-anak akan diperkenalkan serangkaian teknik langkah demi langkah, mulai mengatur aktor game, meletakkan obyek latar belakang, dan memprogram pertarungan di antara aktor kungfu Panda. Selain itu anak-anak juga diajarkan menyusun dialog, mengisi musik pengiring sehingga game yang dihasilkan menjadi hidup.
Dikatakan oleh Fajar, "Ia menganologikan tool coding untuk anak-anak sama seperti pensil warna. Kalau tidak belajar dengan guru yang bagus, akhirnya anak-anak cuma corat-coret saja. Karena itu belajar Pemrograman Game sejak dini bagus bagi perkemabangan Creative Thinking anak-anak. Menjadi sosok yang kreatif penuh ide dan tidak gaptek."
Informasi selengkapnya mengenai kelas khusus Pemrograman Game indie-school bisa menghubungi www.indie-school.com atau HP/WA : 087858561237
Tidak ada komentar:
Posting Komentar